Tuesday, February 21, 2012

Rapatkan jari-jarimu pada genggaman kita.
Dan kunci.
Hanya itu cara memenjarakan kepercayaan kita kedalam sel-sel yang bekerja di tubuh kita.

Jika sudah tak percaya pada genggaman tangan
dan sela jari tak lagi menyapa,
rapatkan pelukanmu erat.
Disana kita akan saling mendengar hati berbicara.

Aku cukup percaya dengan genggamanmu
 yang akan memimpinku menyusuri simpangan-simpangan berbalut kabut
 menuju ujung jalan.

Jika kau lelah, berhentilah.
Tak usah terburu.
Kita duduk bersila dibawah pohon waru,
akan kupinjamkan bahuku untuk sandaranmu.
Jangan kau bisu karena matamu terlalu rumit aku maknai.

Kau punya bisa yang membuatku rela teracuni berkali-kali
dan selalu sukses melumpuhkan satu per satu sarafku.

Dan kau punya tangan halus untuk aku genggam.
Aku rela berlama-lama menghabiskan waktu didalam sana
memainkan tiap lentik jarimu satu per satu.

No comments:

Post a Comment