Sunday, May 29, 2011

Layangan

Kita loncat-loncatan di trampolin awan
Bergelayut dilayang-layang, itu yang sering kamu lakukan
Lalu kita jatuh ke kubangan coklat bau disuatu tikungan
Kita tetap menari dengan telanjang kaki
Menyusur sungai mencium ikan
Melamun di bawah pohon waru yang daunnya tanggal
Mencari senar bening panjang yang terjuntai
Saya si layang-layang yang kamu mainkan
Tanpa senar
Tanpa angin

Saturday, May 28, 2011

Saya mengagumimu dengan patuh dan sungguh..

Saya mau berlari-lari
di bawah hujan, sendiri.
Lalu cepat-cepat kembali.
Sebelum kamu bangun pagi.

Sebelum kamu berajak ke sisi kamar dan membuka jendela.
Sebelum kamu menyapa burung parkit tetangga.
Sebelum kamu menggilas biji kopi dan menyeduh secangkir penuh.
Sebelum senyummu bergemuruh.

Saya segera hilang.
Menguap dengan molekul embun dedaunan.
Sebelum pesan pagimu menguar di telinganya.

Pulang Saat Petang

Pulanglah saat petang.
Dimana angin menggulung ilalang bak gelombang.
Sebelum langit kemerahan datang.

Kelingkingku ingin digamit seraya fajar melambai hangat.
Kita memarun kenangan penuh khidmat.
Bicara dari mata kasat.

Pulanglah saat petang.
Sebelum hujan membuyarkan angan.
Sebelum hilang kenang-kenangan.
Aku tunggu di bentangan petang.