Tuesday, December 20, 2011

Memori Sederhana

Hari ke lima belas.

Pesan pagimu hari ini berkurang satu kata lagi.
Doamu untuk kita berangsur hambar sejak entah kapan.
Alibimu bertubi-tubi.
Matamu lebih cepat berputar ketimbang menajam saat kita berbincang.
Secangkir teh yang tidak terlalu manis kesukaanmu mulai sering menyisa.
Jemarimu mengurus pada genggaman kita.
Ceritamu menguap entah kemana.
Jangkauan langkahmu semakin lebar.
Kau lupa lirik lagumu sendiri.
Puisi konyolmu mendadak serius.

Jejakmu hilang semerta-merta.
Atau kau sengaja meletakkanku dalam memori yang sederhana sehingga tak kan begitu sulit menguraiku?